Kamis, 25 November 2010

Rahasia Awet Muda Perempuan Jepang

Rahasia Awet Muda Perempuan Jepang

Pengobatan Alternatif Tasik. Tokyo, tak hanya suasana kotnya saja yang enak dipandang, tetapi juga para perempuannya. Banyak perempuan Jepang yang tetap tampil menarik, meskipun usia mereka tampaknya mendekati kepala tiga.

Lalu, saat berbincang-bincang, cerita yang bergulir dari mulut mungil mereka antara lain, mengenai susahnya membesarkan anak remaja dan seputar urusan karier yang sudah dijalani selama 20 tahun. Saya tergelitik untuk berhitung, berarti umur mereka mendekati angka 40-an. Wow, rasa penasaran pun menyeruak. Sempat terlintas dalam benak, jangan-jangan ada ramuan khusus sehingga mereka tampak awet muda. Namun, melihat hampir semua perempuan Jepang awet muda, sepertinya ada rahasia lain yang perlu ditelusuri.

Tentunya, kita tidak harus tinggal di Jepang atau menjadi orang Jepang, agar tidak cepat keriput. Kita hanya perlu "mencuri" ilmu diet, gaya hidup, maupun tips perawatan kulit mereka. Dan ternyata, inilah rahasianya....
Berikan kulit makanan seimbang
Dalam bukunya, Japanese Woman Don't Get Old or Fat, Naomi Moriyama menggambarkan negaranya sebagai tempat dimana perempuan berusia 40 terlihat seperti berumur 20-an. "Mereka bebas menikmati makanan lezat dan tingkat penderita obesitas di Jepang hanya tiga persen saja," ujarnya.

Naomi memaparkan kunci diet ala mereka adalah: sepiring kecil minyak ikan, kedelai, nasi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. "Makanan yang terbuat dari beras juga dipercaya memberikan sumbangsih untuk kesehatan kulit. Bahkan, sampai ada kata khusus dalam bahasa Jepang yang menggambarkan kulit lembut dan kenyal, yaitu mocha-hada atau kulit seperti mochi, sejenis kue dari tepung beras yang teksturnya kenyal, halus, dan lembut," lanjutnya.

Jessica Wu, MD, seorang dokter kulit di Los Angeles asal Taiwan yang dibesarkan oleh orangtua asli Cina, mempunyai tradisi dan pola makan mirip orang Jepang. Ia percaya kalau kedelai termasuk jenis makanan antipenuaan terbaik.

"Sewaktu kecil, saya minum susu kedelai segar buatan ibu setiap hari, dan kami lebih sering makan tofu, dibandingkan daging dan produk susu lainnya. Saya yakin kedelai bisa menyembuhkan jerawat dan meminimalkan kekeringan kulit," ujar Jessica.
Orang Jepang juga berpendapat green tea membantu memperlambat proses penuaan. Mereka mengonsumsi minuman kaya antioksidan ini sepanjang waktu, pastinya jauh lebih baik daripada kopi, jus buah kemasan, maupun diet coke.

Lihatlah gaya hidup mereka yang begitu sehat. Jumlah perempuan yang merokok di Tokyo hanya sekitar 10 persen. Mereka juga cukup taat membatasi konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Ia bercerita, "Sewaktu tinggal di Los Angeles, saya suka irisan jeruk sebagai makanan penutup, bukan kue cokelat. Ternyata, di antara para sepupu, hanya saja yang tidak berjerawat saat remaja."

Berdasarkan penelitian terbaru, konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu infeksi jerawat dan merusak lapisan kolagen.

Balurkan tabir surya setiap hari
Kalau Anda pernah menemukan turis-turis Jepang berseliweran, Anda akan melihat perempuan Jepang selalu menggunakan payung, saat cuaca sedang terik.
"Mereka memang sangat fanatik menjaga kulit dari sengatan matahari untuk menghindari flek-flek hitam di wajah," ujar Susan Taylor, MD, seorang dokter kulit asal Philadelphia. Sebagai seorang keturunan Afrika-Amerika, Susan sengaja memberikan perhatian khusus kepada pasien kulit berwarna.

Pada prinsipnya flek hitam bisa dialami oleh semua warna kulit, kecuali mereka yang berhati-hati menjaga kulit. Ternyata, kaum hawa di Jepang telah melakukannya lebih awal, yaitu sejak usia 20-an.

Jika dibandingkan perempuan Kaukasia, kulit mereka memang mengandung lebih banyak melanin, sehingga pigmentasi akan mudah terlihat. Tetapi, jika disandingkan dengan keturunan Melayu atau Latin, melanin mereka lebih sedikit.

Melanin juga berfungsi sebagai pelindung alami dari sinar matahari. Kulit perempuan Jepang lebih mudah terbakar daripada mereka yang berkulit gelap. "Untuk mencegah munculnya noda di wajah, ibu-ibu di sana mulai memakaikan tabir surya kepada bayi mereka sejak lahir," ungkap Yuko Hosnino, seorang spesialis kulit dari Shiseido Tokyo.

Hasilnya, perempuan Jepang bukan hanya terhindar dari flek hitam ketika dewasa, tapi kerutan di muka pun lebih sedikit. Kerutan yang muncul di usia 40-an dan 50-an, sebenarnya lebih disebabkan akibat dampak buruk paparan sinar UV yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.

Jadi, gunakanlah tabir surya setiap hari -bukan hanya saat kita berada di pantai- agar kulit tidak rusak dan selalu sehat.
Kita tidak harus tinggal di Jepang atau menjadi orang Jepang, agar memiliki wajah yang awet muda seperti mereka. Kita hanya perlu "mencuri" ilmu diet, gaya hidup, maupun tips perawatan kulit mereka. Dan ternyata, inilah rahasianya....

Ratakan warna kulit
Ketika kita sudah rutin menggunakan tabir surya, langkah berikutnya adalah meminimalkan flek hitam yang terlanjur menempel di wajah. Yoko Kisara, seorang penulis kecantikan di Tokyo, menyarankan memakai krim yang memperlambat produksi pigmen -biasa disebut pemutih, brightening atau tone corrector. Fungsinya sama: memutihkan dan meratakan warna kulit di bagian tertentu.

Jika perbedaan warna kulit terlihat sangat jelas, Jessica Wu, MD, seorang dokter kulit di Los Angeles asal Taiwan, mengatakan lebih baik Anda pergi ke dokter kulit untuk meminta obat yang mengandung hydroquinone atau tretinoin (Retin-A) dengan kadar tertentu.

Anda juga dapat menjalani terapi pengelupasan kulit, lewat obat-obatan kimia atau terapi Intense Pulse Light (IPL) yang menggunakan sinar khusus untuk memperbaiki warna kulit.

Jaga kelembaban kulit
"Tidak banyak perempuan Jepang usia di atas 40-an yang mengeluh kulit mereka kering," ujar Hideko Hattori, seorang dokter kulit di Tokyo. Ini terjadi antara lain berkat bantuan alam.

Tingkat kelembaban beberapa wilayah di Jepang memang cukup tinggi, sehingga masih ada saja perempuan separuh baya di sana yang mengeluh wajah mereka kelebihan minyak. Anda memang tidak dapat mengubah iklim, tapi Anda bisa meniru beberapa kebiasaan, agar kulit bebas dari kekeringan dan tetap lembab.

Sebagian besar orang Jepang jarang menggunakan AC maupun pemanas ruangan. Bahkan, ketika musim panas banyak perusahaan mengeluarkan kebijaksanaan "cool biz", yaitu mengizinkan para karyawannya berbusana kasual, supaya lebih nyaman saat udara sedang panas. Hasilnya, kulit mereka tetap lembab.

Perempuan Jepang juga sangat disiplin dalam ritual melembabkan kulit. "Banyak di antara mereka rela memakai bermacam-macam jenis produk yang fungsinya hampir sama. Setidaknya dua dari tiga produk tersebut berguna untuk melembabkan kulit. Sementara, kebanyakan wanita Amerika, justru lebih suka mengandalkan satu jenis krim saja dengan harapan berbagai masalah kulit dapat teratasi dengan baik," ujar Yoko.

Contohnya, Ikuko Watanabe, seorang fashion stylist berusia 50, memakai krim pelembab dan toner yang berfungsi melembabkan kulit, serum pelembab, serum mencerahkan kulit, dan tabir surya sekaligus pelembab. Bahkan, ditambah lagi dengan masker pelembab wajah, setidaknya seminggu sekali. Hm... tentu saja kulit mereka jadi lembab dengan cara itu.

Pijat area wajah dan leher
Dalam adat Cina dan Jepang, pijat wajah merupakan bagian ritual perawatan kulit. "Ibu saya menyarankan, selagi muda lakukan pemijatan setiap malam, setelah membersihkan wajah," lanjut Jessica.

Kegiatan ini adalah bagian dari tradisi akupunktur dan acupressure Asia Timur yang bisa melancarkan peredaran darah, sehingga kulit wajah lebih segar dan mudah menyerap berbagai produk perawatan kulit.

Menariknya lagi, lokasi pemijatan wajah sama dengan titik dimana botoks disuntikkan oleh para dokter kulit. Contohnya, di antara kedua alis, garis ekspresi atau senyum, dan di samping kedua mata bagian luar."

Ia juga percaya, kalau kita teratur memijat wajah, hasilnya bisa segera dibuktikan. "Sekitar 15 tahun lalu, ketika saya mulai melakukan praktek botoks dan suntik kolagen, saya menawarkan terapi ini kepada ibu saya yang berusia 55. Namun, ketika ia duduk di ruang praktek dan tangan saya mulai bereaksi, saya baru sadar ternyata ia tak memiliki kerutan sama sekali," tandasnya terpana.Pengobatan Alternatif Tasik

(Genevieve Monsmwa) Sumber : Kompas.com

Selasa, 16 November 2010

Alzheimer / Penyakit Pikun

Alzheimer Alzheimer

DEFINISI
Alzheimer merupakan penyebab yang umum untuk kasus demensia – hilangnya intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk mempengaruhi aktivitas harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental.

Alzheimer bukan merupakan bagian dari proses penuaan secara normal, akan tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Lima persen orang berusia di antara 65-74 memiliki penyakit Alzheimer, dan hampir setengah orang yang berusia lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.

Meskipun penyakit ini tidak ada obatnya, perawatan dapat memperbaiki kualitas hidup orang yang memiliki penyakit Alzheimer. Mereka yang memiliki Alzheimer membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari teman dan keluarga untuk mengatasinya.
GEJALA
Penyakit Alzheimer dapat dimulai dengan hilangnya sedikit ingatan dan kebingungan, tetapi pada akhirnya akan menyebabkan pelemahan mental yang tidak dapat diubah dan menghancurkan kemampuan seseorang dalam mengingat, berpikir, belajar, dan berimajinasi.

Hilangnya ingatan
Setiap orang memiliki penyimpangan dalam ingatan. Adalah hal yang normal ketika anda lupa dimana anda menaruh kunci mobil atau lupa nama orang yang jarang anda lihat. Tetapi masalah ingatan yang berhubungan dengan Alzhaimer berlangsung lama dan buruk. Orang-orang dengan Alzhaimer mungkin:

• Mengulangi sesuatu yang telah dikerjakannya
• Sering lupa akan ucapan dan janji yang dilakukannya
• Sering salah menaruh sesuatu, sering menaruh sesuatu di tempat yang tidak wajar
• Pada akhirnya lupa dengan nama anggota keluarga dan benda-benda yang biasa digunakan dalam kesehariannya

Bermasalah ketika berpikir secara abstrak
Orang dengan Alzheimer bermasalah dalam berpikir mengenai suatu hal terutama dalam bentuk angka.

Kesulitan dalam menemukan kata yang tepat
Sulit untuk orang dengan Alzhaimer untuk menemukan kata yang tepat untuk menyampaikan pemikiran mereka atau ketika mereka terlibat pembicaraan. Pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis mereka.

Disorientasi
Orang dengan Alzheimer sering hilang kemampuan untuk mengingat waktu dan tanggal, serta akan merasakan diri mereka hilang di lingkungan yang sebenarnya familiar bagi mereka.

Hilang kemampuan dalam menilai
Menyelesaikan masalah sehari-hari merupakan hal yang sulit dan menjadi bertambah sulit sampai akhirnya adalah sesuatu yang dirasa tidak mungkin bagi mereka yang memiliki Alzheimer. Alzheimer memiliki karakteristik sangat sulit untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan perencanaan, pengambilan keputusan dan penilaian.

Sulit untuk melakukan tugas yang familiar
Sulit dalam melakukan tugas rutin yang membutuhkan langkah-langkah yang berkelanjutan dalam proses penyelesaiannya, contohnya memasak. Pada akhirnya, orang dengan Alzheimer dapat lupa bagaimana melakukan sesuatu bahkan yang paling mendasar.

Perubahan kepribadian
Orang dengan Alzheimer menunjukkan:
• Perubahan suasana hati
• Hilang kepercayaan terhadap orang lain
• Meningkatnya sikap keras kepala
• Depresi
• Gelisah
• Agresif
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab

Tak satupun faktor yang muncul menjadi penyebab Alzheimer. Ilmuwan percaya bahwa penyakit ini merupakan kombinasi antara genetik, gaya hidup dan faktor lingkungan. Alzheimer merusak dan membunuh sel otak.

Dua jenis kerusakan sel otak (neuron) yang biasa terjadi pada orang pengidap Alzheimer :
• Plaques / plak. Gumpalan protein yang disebut beta-amyloid mempengaruhi komunikasi antara sel-sel otak. Meskipun tidak diketahui ada kasus Alzheimer yang menyebabkan kematian, fakta menunjukkan bahwa proses yang tidak normal dari protein beta-amyloid kemungkinan menjadi penyebab.
• Tangles / kusut. Struktur pendukung dalam sel otak tergantung pada normalnya fungsi protein bernama tau. Pada orang dengan Alzheimer, benang protein tau mengalami perubahan yang menyebabkan mereka menjadi tidak waras. Banyak ilmuan percaya bahwa ini adalah kerusakan neuron dan dapat menyebabkan kematian bagi penderita Alzheimer.


Faktor risiko

Usia
Penderita Alzhaimer biasanya diderita oleh orang yang berusia lebih dari 65 tahun, tetapi juga dapat menyerang orang yang berusia dibawah 40. Sedikitnya 5 persen orang berusia di antara 65 dan 74 memiliki Alzheimer. Pada orang berusia 85 keatas jumlahnya meningkat menjadi 50 persen.

Keturunan
Risiko Alzheimer yang muncul sedikit lebih tinggi jika hubungan keluarga tingkat pertama – orangtua dan saudara sekandung - memiliki Alzheimer.

Jenis kelamin
Wanita lebih mudah terkena daripada laki-laki, hal ini karena umumnya wanita hidup lebih lama daripada laki-laki.

Penurunan kognitif ringan
Orang yang memiliki penurunan kognitif ringan memiliki masalah ingatan yang memburuk daripada apa yang mungkin diekspektasikan pada usianya dan belum cukup buruk untuk mengklasifikasikan sebagai dementia. Banyak dari mereka yang berada pada kondisi ini berlanjut memiliki penyakit Alzheimer.

Gaya hidup
Faktor sama yang membuat Anda berada pada risiko yang sama dengan penyakit jantung juga meningkatkan kemungkinan anda akan terkena penyakit Alzheimer. Contohnya adalah:
• Tekanan
• Tekanan darah tinggi
• Kolestrol tinggi
• Kurang dalam mengontrol gula darah
Menjaga tubuh agar tetap fit penting bagi anda – anda harus dapat melatih pikiran dengan baik. Beberapa studi menunjukkan bahwa aktif dalam melatih pikiran dan mental disepanjang hidup anda khususnya pada usia lanjut akan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

Tingkat pendidikan
Studi menemukan hubungan antara rendahnya pendidikan dan risiko Alzheimer. Tetapi alasan tepat yang mendasarinya tidak diketahui. Beberapa ilmuwan berteori, makin sering anda menggunakan otak akan lebih banyak sinapsis yang anda buat dimana akan tersedia banyak cadangan di hari tua. Akan sulit untuk menemukan Alzheimer pada orang yang melatih otaknya secara rutin, atau mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.


Pencegahan

Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bagaimana mencegah penyakit Alzheimer. Percobaan untuk menemukan vaksin yang dapat melawan Alzheimer terhenti beberapa tahun lalu karena beberapa orang yang menerima vaksin mengalami peradangan otak.

Akan tetapi Anda dapat mengurangi risiko Alzheimer dengan cara menekan risiko sakit jantung. Banyak faktor yang meningkatkan risiko sakit jantung juga dapat meningkatkan risiko demensia. Faktor utama yang muncul adalah tekanan darah, kolestrol dan tingkat gula darah. Tetap aktif – secara fisik, mental dan sosial – juga dapat mengurangi risiko terkena Alzheimer.