Sabtu, 23 Agustus 2014

KONSULTAN JASA MARKETING






KONSULTAN JASA MARKETING :  KONSULTAN MARKETING "GLORIANA"  MELAYANI Jasa Promosi Online dan Offline, Ini Sungguh Luar Biasa ! Insya'alloh akan BISA MELEDAKAN OMSET PENJUALAN BISNIS ANDA ! SEGERA CONTACT SAYA DI  0821.3091.0161. THANKS. SALAM.

PROMOSI ONLINE  : FB, Twitter ,Tumblr, Flickr, You Tobe, Blogger, Wordpress, Webs, etc.
PROMOSI OFFLINE : Billboard, Banners, Brochure, Calendars, Newspaper, Magazines, etc.
( Jurus Jurus Marketing Mix Management - Motivator Tung Desem Waringin, Bong chandra, Ippho S,  Purdi E Chandra, Bob Sadino,  etc. ) 

Kamis, 25 November 2010

Rahasia Awet Muda Perempuan Jepang

Rahasia Awet Muda Perempuan Jepang

Pengobatan Alternatif Tasik. Tokyo, tak hanya suasana kotnya saja yang enak dipandang, tetapi juga para perempuannya. Banyak perempuan Jepang yang tetap tampil menarik, meskipun usia mereka tampaknya mendekati kepala tiga.

Lalu, saat berbincang-bincang, cerita yang bergulir dari mulut mungil mereka antara lain, mengenai susahnya membesarkan anak remaja dan seputar urusan karier yang sudah dijalani selama 20 tahun. Saya tergelitik untuk berhitung, berarti umur mereka mendekati angka 40-an. Wow, rasa penasaran pun menyeruak. Sempat terlintas dalam benak, jangan-jangan ada ramuan khusus sehingga mereka tampak awet muda. Namun, melihat hampir semua perempuan Jepang awet muda, sepertinya ada rahasia lain yang perlu ditelusuri.

Tentunya, kita tidak harus tinggal di Jepang atau menjadi orang Jepang, agar tidak cepat keriput. Kita hanya perlu "mencuri" ilmu diet, gaya hidup, maupun tips perawatan kulit mereka. Dan ternyata, inilah rahasianya....
Berikan kulit makanan seimbang
Dalam bukunya, Japanese Woman Don't Get Old or Fat, Naomi Moriyama menggambarkan negaranya sebagai tempat dimana perempuan berusia 40 terlihat seperti berumur 20-an. "Mereka bebas menikmati makanan lezat dan tingkat penderita obesitas di Jepang hanya tiga persen saja," ujarnya.

Naomi memaparkan kunci diet ala mereka adalah: sepiring kecil minyak ikan, kedelai, nasi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. "Makanan yang terbuat dari beras juga dipercaya memberikan sumbangsih untuk kesehatan kulit. Bahkan, sampai ada kata khusus dalam bahasa Jepang yang menggambarkan kulit lembut dan kenyal, yaitu mocha-hada atau kulit seperti mochi, sejenis kue dari tepung beras yang teksturnya kenyal, halus, dan lembut," lanjutnya.

Jessica Wu, MD, seorang dokter kulit di Los Angeles asal Taiwan yang dibesarkan oleh orangtua asli Cina, mempunyai tradisi dan pola makan mirip orang Jepang. Ia percaya kalau kedelai termasuk jenis makanan antipenuaan terbaik.

"Sewaktu kecil, saya minum susu kedelai segar buatan ibu setiap hari, dan kami lebih sering makan tofu, dibandingkan daging dan produk susu lainnya. Saya yakin kedelai bisa menyembuhkan jerawat dan meminimalkan kekeringan kulit," ujar Jessica.
Orang Jepang juga berpendapat green tea membantu memperlambat proses penuaan. Mereka mengonsumsi minuman kaya antioksidan ini sepanjang waktu, pastinya jauh lebih baik daripada kopi, jus buah kemasan, maupun diet coke.

Lihatlah gaya hidup mereka yang begitu sehat. Jumlah perempuan yang merokok di Tokyo hanya sekitar 10 persen. Mereka juga cukup taat membatasi konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Ia bercerita, "Sewaktu tinggal di Los Angeles, saya suka irisan jeruk sebagai makanan penutup, bukan kue cokelat. Ternyata, di antara para sepupu, hanya saja yang tidak berjerawat saat remaja."

Berdasarkan penelitian terbaru, konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu infeksi jerawat dan merusak lapisan kolagen.

Balurkan tabir surya setiap hari
Kalau Anda pernah menemukan turis-turis Jepang berseliweran, Anda akan melihat perempuan Jepang selalu menggunakan payung, saat cuaca sedang terik.
"Mereka memang sangat fanatik menjaga kulit dari sengatan matahari untuk menghindari flek-flek hitam di wajah," ujar Susan Taylor, MD, seorang dokter kulit asal Philadelphia. Sebagai seorang keturunan Afrika-Amerika, Susan sengaja memberikan perhatian khusus kepada pasien kulit berwarna.

Pada prinsipnya flek hitam bisa dialami oleh semua warna kulit, kecuali mereka yang berhati-hati menjaga kulit. Ternyata, kaum hawa di Jepang telah melakukannya lebih awal, yaitu sejak usia 20-an.

Jika dibandingkan perempuan Kaukasia, kulit mereka memang mengandung lebih banyak melanin, sehingga pigmentasi akan mudah terlihat. Tetapi, jika disandingkan dengan keturunan Melayu atau Latin, melanin mereka lebih sedikit.

Melanin juga berfungsi sebagai pelindung alami dari sinar matahari. Kulit perempuan Jepang lebih mudah terbakar daripada mereka yang berkulit gelap. "Untuk mencegah munculnya noda di wajah, ibu-ibu di sana mulai memakaikan tabir surya kepada bayi mereka sejak lahir," ungkap Yuko Hosnino, seorang spesialis kulit dari Shiseido Tokyo.

Hasilnya, perempuan Jepang bukan hanya terhindar dari flek hitam ketika dewasa, tapi kerutan di muka pun lebih sedikit. Kerutan yang muncul di usia 40-an dan 50-an, sebenarnya lebih disebabkan akibat dampak buruk paparan sinar UV yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.

Jadi, gunakanlah tabir surya setiap hari -bukan hanya saat kita berada di pantai- agar kulit tidak rusak dan selalu sehat.
Kita tidak harus tinggal di Jepang atau menjadi orang Jepang, agar memiliki wajah yang awet muda seperti mereka. Kita hanya perlu "mencuri" ilmu diet, gaya hidup, maupun tips perawatan kulit mereka. Dan ternyata, inilah rahasianya....

Ratakan warna kulit
Ketika kita sudah rutin menggunakan tabir surya, langkah berikutnya adalah meminimalkan flek hitam yang terlanjur menempel di wajah. Yoko Kisara, seorang penulis kecantikan di Tokyo, menyarankan memakai krim yang memperlambat produksi pigmen -biasa disebut pemutih, brightening atau tone corrector. Fungsinya sama: memutihkan dan meratakan warna kulit di bagian tertentu.

Jika perbedaan warna kulit terlihat sangat jelas, Jessica Wu, MD, seorang dokter kulit di Los Angeles asal Taiwan, mengatakan lebih baik Anda pergi ke dokter kulit untuk meminta obat yang mengandung hydroquinone atau tretinoin (Retin-A) dengan kadar tertentu.

Anda juga dapat menjalani terapi pengelupasan kulit, lewat obat-obatan kimia atau terapi Intense Pulse Light (IPL) yang menggunakan sinar khusus untuk memperbaiki warna kulit.

Jaga kelembaban kulit
"Tidak banyak perempuan Jepang usia di atas 40-an yang mengeluh kulit mereka kering," ujar Hideko Hattori, seorang dokter kulit di Tokyo. Ini terjadi antara lain berkat bantuan alam.

Tingkat kelembaban beberapa wilayah di Jepang memang cukup tinggi, sehingga masih ada saja perempuan separuh baya di sana yang mengeluh wajah mereka kelebihan minyak. Anda memang tidak dapat mengubah iklim, tapi Anda bisa meniru beberapa kebiasaan, agar kulit bebas dari kekeringan dan tetap lembab.

Sebagian besar orang Jepang jarang menggunakan AC maupun pemanas ruangan. Bahkan, ketika musim panas banyak perusahaan mengeluarkan kebijaksanaan "cool biz", yaitu mengizinkan para karyawannya berbusana kasual, supaya lebih nyaman saat udara sedang panas. Hasilnya, kulit mereka tetap lembab.

Perempuan Jepang juga sangat disiplin dalam ritual melembabkan kulit. "Banyak di antara mereka rela memakai bermacam-macam jenis produk yang fungsinya hampir sama. Setidaknya dua dari tiga produk tersebut berguna untuk melembabkan kulit. Sementara, kebanyakan wanita Amerika, justru lebih suka mengandalkan satu jenis krim saja dengan harapan berbagai masalah kulit dapat teratasi dengan baik," ujar Yoko.

Contohnya, Ikuko Watanabe, seorang fashion stylist berusia 50, memakai krim pelembab dan toner yang berfungsi melembabkan kulit, serum pelembab, serum mencerahkan kulit, dan tabir surya sekaligus pelembab. Bahkan, ditambah lagi dengan masker pelembab wajah, setidaknya seminggu sekali. Hm... tentu saja kulit mereka jadi lembab dengan cara itu.

Pijat area wajah dan leher
Dalam adat Cina dan Jepang, pijat wajah merupakan bagian ritual perawatan kulit. "Ibu saya menyarankan, selagi muda lakukan pemijatan setiap malam, setelah membersihkan wajah," lanjut Jessica.

Kegiatan ini adalah bagian dari tradisi akupunktur dan acupressure Asia Timur yang bisa melancarkan peredaran darah, sehingga kulit wajah lebih segar dan mudah menyerap berbagai produk perawatan kulit.

Menariknya lagi, lokasi pemijatan wajah sama dengan titik dimana botoks disuntikkan oleh para dokter kulit. Contohnya, di antara kedua alis, garis ekspresi atau senyum, dan di samping kedua mata bagian luar."

Ia juga percaya, kalau kita teratur memijat wajah, hasilnya bisa segera dibuktikan. "Sekitar 15 tahun lalu, ketika saya mulai melakukan praktek botoks dan suntik kolagen, saya menawarkan terapi ini kepada ibu saya yang berusia 55. Namun, ketika ia duduk di ruang praktek dan tangan saya mulai bereaksi, saya baru sadar ternyata ia tak memiliki kerutan sama sekali," tandasnya terpana.Pengobatan Alternatif Tasik

(Genevieve Monsmwa) Sumber : Kompas.com

Selasa, 16 November 2010

Alzheimer / Penyakit Pikun

Alzheimer Alzheimer

DEFINISI
Alzheimer merupakan penyebab yang umum untuk kasus demensia – hilangnya intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk mempengaruhi aktivitas harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental.

Alzheimer bukan merupakan bagian dari proses penuaan secara normal, akan tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Lima persen orang berusia di antara 65-74 memiliki penyakit Alzheimer, dan hampir setengah orang yang berusia lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.

Meskipun penyakit ini tidak ada obatnya, perawatan dapat memperbaiki kualitas hidup orang yang memiliki penyakit Alzheimer. Mereka yang memiliki Alzheimer membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari teman dan keluarga untuk mengatasinya.
GEJALA
Penyakit Alzheimer dapat dimulai dengan hilangnya sedikit ingatan dan kebingungan, tetapi pada akhirnya akan menyebabkan pelemahan mental yang tidak dapat diubah dan menghancurkan kemampuan seseorang dalam mengingat, berpikir, belajar, dan berimajinasi.

Hilangnya ingatan
Setiap orang memiliki penyimpangan dalam ingatan. Adalah hal yang normal ketika anda lupa dimana anda menaruh kunci mobil atau lupa nama orang yang jarang anda lihat. Tetapi masalah ingatan yang berhubungan dengan Alzhaimer berlangsung lama dan buruk. Orang-orang dengan Alzhaimer mungkin:

• Mengulangi sesuatu yang telah dikerjakannya
• Sering lupa akan ucapan dan janji yang dilakukannya
• Sering salah menaruh sesuatu, sering menaruh sesuatu di tempat yang tidak wajar
• Pada akhirnya lupa dengan nama anggota keluarga dan benda-benda yang biasa digunakan dalam kesehariannya

Bermasalah ketika berpikir secara abstrak
Orang dengan Alzheimer bermasalah dalam berpikir mengenai suatu hal terutama dalam bentuk angka.

Kesulitan dalam menemukan kata yang tepat
Sulit untuk orang dengan Alzhaimer untuk menemukan kata yang tepat untuk menyampaikan pemikiran mereka atau ketika mereka terlibat pembicaraan. Pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis mereka.

Disorientasi
Orang dengan Alzheimer sering hilang kemampuan untuk mengingat waktu dan tanggal, serta akan merasakan diri mereka hilang di lingkungan yang sebenarnya familiar bagi mereka.

Hilang kemampuan dalam menilai
Menyelesaikan masalah sehari-hari merupakan hal yang sulit dan menjadi bertambah sulit sampai akhirnya adalah sesuatu yang dirasa tidak mungkin bagi mereka yang memiliki Alzheimer. Alzheimer memiliki karakteristik sangat sulit untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan perencanaan, pengambilan keputusan dan penilaian.

Sulit untuk melakukan tugas yang familiar
Sulit dalam melakukan tugas rutin yang membutuhkan langkah-langkah yang berkelanjutan dalam proses penyelesaiannya, contohnya memasak. Pada akhirnya, orang dengan Alzheimer dapat lupa bagaimana melakukan sesuatu bahkan yang paling mendasar.

Perubahan kepribadian
Orang dengan Alzheimer menunjukkan:
• Perubahan suasana hati
• Hilang kepercayaan terhadap orang lain
• Meningkatnya sikap keras kepala
• Depresi
• Gelisah
• Agresif
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab

Tak satupun faktor yang muncul menjadi penyebab Alzheimer. Ilmuwan percaya bahwa penyakit ini merupakan kombinasi antara genetik, gaya hidup dan faktor lingkungan. Alzheimer merusak dan membunuh sel otak.

Dua jenis kerusakan sel otak (neuron) yang biasa terjadi pada orang pengidap Alzheimer :
• Plaques / plak. Gumpalan protein yang disebut beta-amyloid mempengaruhi komunikasi antara sel-sel otak. Meskipun tidak diketahui ada kasus Alzheimer yang menyebabkan kematian, fakta menunjukkan bahwa proses yang tidak normal dari protein beta-amyloid kemungkinan menjadi penyebab.
• Tangles / kusut. Struktur pendukung dalam sel otak tergantung pada normalnya fungsi protein bernama tau. Pada orang dengan Alzheimer, benang protein tau mengalami perubahan yang menyebabkan mereka menjadi tidak waras. Banyak ilmuan percaya bahwa ini adalah kerusakan neuron dan dapat menyebabkan kematian bagi penderita Alzheimer.


Faktor risiko

Usia
Penderita Alzhaimer biasanya diderita oleh orang yang berusia lebih dari 65 tahun, tetapi juga dapat menyerang orang yang berusia dibawah 40. Sedikitnya 5 persen orang berusia di antara 65 dan 74 memiliki Alzheimer. Pada orang berusia 85 keatas jumlahnya meningkat menjadi 50 persen.

Keturunan
Risiko Alzheimer yang muncul sedikit lebih tinggi jika hubungan keluarga tingkat pertama – orangtua dan saudara sekandung - memiliki Alzheimer.

Jenis kelamin
Wanita lebih mudah terkena daripada laki-laki, hal ini karena umumnya wanita hidup lebih lama daripada laki-laki.

Penurunan kognitif ringan
Orang yang memiliki penurunan kognitif ringan memiliki masalah ingatan yang memburuk daripada apa yang mungkin diekspektasikan pada usianya dan belum cukup buruk untuk mengklasifikasikan sebagai dementia. Banyak dari mereka yang berada pada kondisi ini berlanjut memiliki penyakit Alzheimer.

Gaya hidup
Faktor sama yang membuat Anda berada pada risiko yang sama dengan penyakit jantung juga meningkatkan kemungkinan anda akan terkena penyakit Alzheimer. Contohnya adalah:
• Tekanan
• Tekanan darah tinggi
• Kolestrol tinggi
• Kurang dalam mengontrol gula darah
Menjaga tubuh agar tetap fit penting bagi anda – anda harus dapat melatih pikiran dengan baik. Beberapa studi menunjukkan bahwa aktif dalam melatih pikiran dan mental disepanjang hidup anda khususnya pada usia lanjut akan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

Tingkat pendidikan
Studi menemukan hubungan antara rendahnya pendidikan dan risiko Alzheimer. Tetapi alasan tepat yang mendasarinya tidak diketahui. Beberapa ilmuwan berteori, makin sering anda menggunakan otak akan lebih banyak sinapsis yang anda buat dimana akan tersedia banyak cadangan di hari tua. Akan sulit untuk menemukan Alzheimer pada orang yang melatih otaknya secara rutin, atau mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.


Pencegahan

Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bagaimana mencegah penyakit Alzheimer. Percobaan untuk menemukan vaksin yang dapat melawan Alzheimer terhenti beberapa tahun lalu karena beberapa orang yang menerima vaksin mengalami peradangan otak.

Akan tetapi Anda dapat mengurangi risiko Alzheimer dengan cara menekan risiko sakit jantung. Banyak faktor yang meningkatkan risiko sakit jantung juga dapat meningkatkan risiko demensia. Faktor utama yang muncul adalah tekanan darah, kolestrol dan tingkat gula darah. Tetap aktif – secara fisik, mental dan sosial – juga dapat mengurangi risiko terkena Alzheimer.

Jumat, 22 Oktober 2010

Mencegah Kanker Payudara

Minyak Zaitun Cegah Kanker Payudara



Kompas.com - Meskipun cita rasanya telah menjadi daya tarik zaitun selama ribuan tahun, penelitian modern menyajikan alasan lain untuk mengonsumsinya: minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh berantai tunggal, vitamin E dan polifenol. Dua senyawa terakhir itu berkhasiat menurunkan risiko kanker.

Sejak lama para ahli telah mengetahui pola makan seseorang terkait dengan risiko terjadinya kanker payudara. Selain anjuran untuk menghindari makanan tinggi lemak, para ilmuwan kini menyarankan para wanita untuk melakukan diet Mediterania yang berbasis buah, sayur, biji-bijian, serta minyak zaitun, sebagai jalan terbaik untuk sehat dan terhindar dari kanker payudara.

Riset yang dilakukan ilmuwan dari Spanyol terhadap mencit di laboratorium menunjukkan, senyawa dalam minyak zaitun akan menghalangi gen-gen yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan sel tumor pada payudara. Minyak ini juga bekerja dengan mematikan protein yang menjadi "sumber makanan" sel kanker.

Dr.Eduard Escrich, ketua peneliti, menyarankan kita untuk mengonsumsi minyak zaitun 50 ml, atau setara 10 sendok teh minyak zaitun murni setiap hari. Namun, ia mengatakan bahwa khasiat dari minyak zaitun sebagai penangkal kanker ini baru bisa dipetik bila gaya hidup ini diterapkan dalam jangka panjang.

Diet ala Mediterania sudah diakui para pakar terhadap perlindungannya untuk berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, Parkinson, dan juga untuk melangsingkan tubuh.

Yunani merupakan negara konsumen minyak zaitun terbesar di dunia. Orang-orang di negara itu mengonsumsi 20 kali minyak zaitun lebih banyak dibanding orang Inggris dan Italia, yang juga termasuk sebagai produsen utama minyak zaitun.

==================================================================

Makanan Pencegah Kanker Payudara

Asupan kaya kedelai seperti tahu perlu diperbanyak.
KOMPAS.com - Kanker payudara termasuk penyakit yang paling ditakuti wanita. Padahal, untuk mengurangi risikonya, kita cukup mengubah pola hidup kita. Memilih jenis makanan dan minuman, serta rajin berolahraga adalah hal yang terpenting. Di bawah ini adalah saran dari Brierley Wright, MS, RD, editor tamu di EatingWell.com yang juga master di bidang Nutrition Communication dari Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University, mengenai pola makan yang dapat kita ikuti.
1. Hindari menambah berat badan
Boleh dibilang, inilah salah satu cara paling penting untuk mengurangi risiko kanker payudara. Hal ini disampaikan di sebuah artikel dalam jurnal Cancer. Dengan demikian, Anda harus menyeimbangkan pola makan yang sehat dengan cukup olahraga. Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 100.000 wanita melaporkan bahwa mereka yang melakukan olahraga secara rutin menurunkan risiko kanker payudara daripada yang tidak melakukannya. Olahraga membantu menurunkan kadar hormon-hormon yang menyebabkan kanker payudara. Segera jadikan olahraga sebagai prioritas Anda.
2. Makanan berlemak, secukupnya saja
Women’s Intervention Nutrition Study (WINS), yang mengadakan penelitian mengenai wanita pasca menopause yang menghadapi kanker payudara stadium awal, menemukan bahwa wanita yang menjalani diet rendah lemak secara signifikan berhasil mengurangi risiko kanker muncul kembali. Rata-rata mereka juga kehilangan sekitar 2,1 kg setelah menjalani tahun pertama percobaan, sedangkan wanita yang berada di kelompok lain justru bertambah berat 226 gr. Penambahan berat badan dikaitkan dengan perulangan kanker payudara dan angka pertahanan yang lebih rendah, sehingga kurangnya berat badan akibat pola makan rendah lemak tentu menjadi keuntungan utama.
3. Makanlah kedelai
Di negara-negara seperti China dan Jepang dimana makanan yang mengandung kedelai umum dikonsumsi, angka penderita kanker payudara termasuk yang paling rendah di dunia. Suatu analisa dari 18 studi mendapati bahwa mengonsumsi kedelai, seperti tahu dan kacang kedelai, sedikit mengurangi risiko kanker payudara. Namun Laurence Kolonel, MD, PhD, direktur program epidemiologi di Cancer Research Center of Hawaii, tidak menyarankan asupan kedelai melalui suplemen. Phytoestrogen dosis tinggi yang ditemukan dalam suplemen dapat bertindak seperti estrogen di dalam tubuh, menyebabkan sel-sel payudara berubah dan berpotensi menyebabkan kanker. Orang yang sembuh dari kanker payudara, dan wanita yang berisiko terhadap penyakit ini disarankan menghindari suplemen kedelai.
4. Sayuran dan buah-buahan
Riset yang menetapkan apakah buah-buahan dan sayuran dapat memerangi kanker payudara telah mengecewakan, namun pola makan yang kaya buah-buahan dan sayuran cenderung rendah dalam kalori, demikian pendapat Kolonel. “Pola makan ini dapat membantu Anda memelihara berat badan sehat." Cheryl Rock, PhD, RD, yang mengkoordinasi Women’s Healthy Eating and Living Study (WHEL) di University of California, San Diego, mendapati bahwa wanita yang mengonsumsi sedikitnya lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari (dan jalan cepat 30 menit setiap hari) menurunkan risiko meninggal karena kanker payudara hingga separuhnya. "Jika wanita tidak mampu menurunkan berat badan, namun makan cukup banyak sayuran dan buah-buahan serta berolahraga, masih dapat menurunkan risiko pengulangan kanker payudara," katanya.
5. Minum alkohol secukupnya saja
Minum alkohol dalam jumlah secukupnya mungkin memang sehat untuk jantung, namun, “Minum (alkohol) sekali sehari saja bisa meningkatkan risiko kanker payudara," ujar Kolonel. Fakta lain menunjukkan, penyakit jantung lebih banyak membunuh wanita daripada kanker payudara. Pertimbangkan kembali keputusan Anda untuk minum minuman beralkohol jika Anda memiliki faktor risiko lain kanker payudara. Batasi sekali minum saja sehari; lebih dari itu pun tak akan memberikan manfaat kesehatan jantung. Bahkan jika Anda memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker payudara, sebaiknya Anda menghindari alkohol sama sekali.

Memeriksa Kesehatan Payudara

Beginilah Cara Memeriksa Payudara Sendiri



Kompas.com – Banyak wanita yang langsung merasa takut begitu mendapati ada benjolan di payudaranya. Sebagian besar memilih untuk membiarkan benjolan tersebut, baik karena tidak menimbulkan sakit atau karena sengaja tak ingin memeriksakan diri karena alasan takut. Meski tidak selalu berbahaya, namun seluruh benjolan yang teraba sebaiknya dianggap serius.

"Bagaimanapun semua benjolan jangan dianggap remeh. Sebaiknya lakukan pemeriksaan sampai dinyatakan negatif kanker," kata dr.Sutjipto, Sp(B) Onk, Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, dalam acara bincang-bincang dengan media di Jakarta, (21/10).

Tindakan deteksi kanker payudara secara dini, di mana tumor masih kecil dan belum menyebar merupakan kunci untuk bisa berhasil. Ada beberapa cara pemeriksaan yang bisa dilakukan dengan hasil yang cukup akurat. "Meski sudah ada cara deteksi yang cukup canggih, seperti MRI, namun WHO masih merekomendasikan mamografi untuk mendeteksi tumor," papar Sutjipto, ahli bedah kanker dari RS.Dharmais ini.

Bila ternyata ada benjolan yang perlu dievaluasi lebih lanjut, biasanya dokter akan meminta pemeriksaan USG atau biopsi untuk memastikan ada tidaknya sel-sel kanker yang ganas. Sekalipun hasil biopsi menunjukkan jinak, namun selama 6 bulan ke depan dokter tetap perlu memantau untuk kepastian tumbuh tidaknya benjolan itu.

Selain melakukan pemeriksaan lengkap di rumah sakit, setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk menemukan adanya perubahan pada payudara. Paling tidak sebulan sekali Anda harus melakukan pemeriksaan sendiri.

Kanker payudara pada umumnya tidak menimbulkan gejala, namun Anda perlu mewaspadai keluarnya cairan dari payudara. "Segeralah ke dokter jika keluar cairan spontan dari puting susu yang berwarna agak kemerahan. Hati-hati juga jika terdapat eksim yang tidak hilang di sekitar aerola," tegas Sutijipto.

Meski kanker payudara tercatat sebagai penyakit kanker mematikan nomor dua setelah kanker serviks, bila terdeteksi pada tahap awal kemungkinannya untuk sembuh mencapai 75 persen. Karena itu, jangan pernah mengabaikan perubahan pada payudara. Memeriksakan diri adalah langkah terbaik.

==============================================================================

Cara paling mudah dan murah untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan memeriksa payudara sendiri (sadari). Pemeriksaan dilakukan pada hari ketiga hingga kelima sesudah haid karena pada waktu itu payudara tidak begitu peka lagi atau membengkak. Namun jika Anda sudah menopause, tentukan tanggal rutin untuk melakukan sadari.

Sadari mungkin agak butuh waktu, tapi tidak sulit. Begini caranya:
- Berdirilah di depan cermin. Dengan kedua lengan di samping, perhatikan payudara apakah ada bagian yang menjadi cekung atau tertarik ke dalam. Perhatikan pula adanya perubahan ukuran. Pastikan bahwa puting payudara tidak tertarik ke dalam, kecuali memang sejak dulu sudah demikian.

- Menggunakan sabun atau krim, basahi payudara Anda. Letakkan tangan kiri di belakang kepala dan periksa payudara dengan tangan tangan. Anggaplah payudara seperti permukaan sebuah jam dan letakkan tangan kanan ke posisi pukul 12, pada bagian atas payudara.

- Dengan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari manis), lakukan gerakan melingkar kecil dan rasakan apakah terdapat benjolan. Pada setiap posisi lakukan sedikit penekanan ringan, sedang, dan tekanan yang dalam. Kemudian gerakkan tangan menuju pukul 1, pukul 2, dan seterusnya. Ketika Anda sudah kembali ke posisi pukul 12, geser ujung jari ke dekat puting payudara dan ulangi gerakan yang sama.

- Untuk memeriksa cairan yang keluar dari puting, buatlah bentuk V dengan ibu jari dan jari telunjuk lalu letakkan di bagian kiri dan kanan puting payudara. Tekan ke aerola dan perlahan-lahan tarik ke atas. Prinsipnya adalah lakukan pemencetan puting secara berhati-hati dan perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting.

- Akhiri dengan memeriksa wilayah terdekat dengan payudara, yaitu di bawah ketiak, karena di situ juga ada jaringan payudara dan kelenjar getah benting yang mengalirkan saluran getah benting ke dalam jaringan payudara.

- Ulangi seluruh prosedur dengan menggunakan tangan kiri di payudara kanan.

Jika menemukan benjolan atau kerutan, bentuk payudara tidak simetris, puting tertarik ke dalam, kulit berubah seperti kulit jeruk, pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, peradangan atau keluar cairan dari puting, perlu diwaspadai dan segera periksakan ke dokter.

=====================================================================

Lebih Akurat Deteksi Kanker Payudara

Lakukan pemeriksaan dini agar bisa mengenali gejalanya dan mendapatkan penanganan yang lebih tepat jika terdiagnosa kanker payudara.
Cara deteksi kanker payudara bukan hanya mamografi, tetapi masih ada beberapa cara lain. Yuk, cari tahu banyak cara mendeteksi kesehatan payudara sejak dini!

Periksa sendiri

Hal yang paling mudah dilakukan adalah "sadari" atau pemeriksaan payudara sendiri. dr. Sutjipto, Sp.B(K) Onk., spesialis bedah onkologi dari Siloam Hospital, menganjurkan bagi remaja putri, sejak menginjak usia 20 tahun melakukan "sadari" secara rutin. Ini bisa dilakukan setiap kali setelah mandi dan di luar masa menstruasi.

Caranya, berdiri di depan kaca, tangan kanan memeriksa payudara kiri dan demikian pula sebaliknya. Lakukan pemeriksaan dengan meraba memutar telapak tangan seiring jarum jam dan sebaliknya berulang kali. Pastikan, tidak ada benjolan atau gronjolan di dalam payudara.

USG payudara

Adapun bagi para perempuan yang telah menginjak usia 30 tahun, lakukan USG payudara atau breast ultrasound. Caranya mirip dengan USG kandungan.
Pertama-tama, pasien diminta berbaring di atas tempat tidur kemudian bagian payudara diberikan gel. Lalu petugas medis akan menjalankan transduser ke seputar payudara untuk mendapatkan gambaran adanya tumor ataupun kista di dalam payudara.

Mamografi tak lagi menyakitkan

Ketika memasuki usia 40 tahun, Sutjipto menganjurkan untuk melakukan kombinasi kedua cara deteksi (USG dan "sadari") dengan mamografi. Mamografi sebaiknya dilakukan 3 tahun sekali untuk pasien berusia 40-45 tahun. Namun, khusus bagi yang berisiko tinggi, seperti, gemuk, belum punya anak, dan ada riwayat kanker dalam keluarga, mamografi bisa dilakukan setiap 2 tahun sekali.

Adapun ketika memasuki usia 50 tahun, mamografi bisa dilakukan 2-3 tahun sekali. Begitu pula ketika wanita telah berusia di atas 60 tahun, mamografi dilakukan sekitar 1-2 tahun sekali.

Tidak perlu takut dengan mamografi karena alat mamografi yang sekarang sudah cukup terkomputerisasi. Sistem komputerisasi ini memungkinkan penekanan secukupnya untuk mendapatkan gambaran akurat kondisi kelenjar susu.
“Jadi, tidak perlu takut sakit ataupun akan memicu kanker lebih ganas,” ungkap Sutjipto meluruskan anggapan yang salah di masyarakat.

Cara melakukan mamografi ini seperti rontgen dada. Pertama-tama, pasien diminta melepaskan berbagai aksesori logam dan pakaian serta hanya menggunakan pakaian khusus mamografi.

Untuk posisi saat melakukan mamografi, bisa dengan duduk ataupun berdiri bergantung pada peralatan yang digunakan. Kemudian salah satu payudara diletakkan di atas pelat datar dan di bagian atas ada semacam plastik yang menekan payudara ke bawah untuk meratakan. Cara ini dimaksudkan untuk memperlihatkan jaringan payudara yang akan disinar-X.

Foto-foto kelenjar payudara ini akan diambil dari berbagai sudut untuk memperoleh akurasi yang optimum. Pada mesin mamografi jenis Full Field Digital Mammography (FFDM) yang bekerja secara digital, gambar sinar-X yang didapat dapat dimanipulasi di layar komputer sehingga meningkatkan akurasi hasil foto sinar-X.

MRI lebih detail

Bila setelah dilakukan USG dan mamografi ditemukan kejanggalan, penyelidikan dilanjutkan dengan melakukan MRI (magnetic resonace imaging) terhadap payudara. Metode ini juga merupakan alternatif deteksi kanker payudara bagi perempuan di atas 40 tahun ataupun yang tidak menyukai mamografi.

Tentu saja, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melakukannya. Caranya, pasien disuntikkan agen kontras atau semacam cairan yang akan mengeluarkan warna. Kemudian pasien dimasukkan ke dalam lorong dan ditembakkan daya magnet yang akan menghasilkan warna tertentu pada jaringan yang telah diinjeksi agen kontras.

Pada akhirnya akan didapat gambaran struktur, bentuk dan komposisi payudara secara lebih detail bahkan bisa menangkap adanya sel yang sudah mengarah menuju kanker.

Termografi payudara

Pilihan lain pelengkap cara mendeteksi kanker payudara adalah dengan breast thermography. Berdasarkan penelitian klinis, bila dilakukan bersama dengan mamografi, sensitivitasnya akan meningkat hingga 98 persen.

Dikatakan, termografi ini relatif aman karena tidak menimbulkan radiasi, tanpa injeksi ataupun penekanan apa pun. Dengan memanfaatkan digital infra-red thermal imaging, akan didapat pola panas normal dan tak normal yang dihasilkan oleh adanya sel kanker.

Caranya, pasien cukup berdiri di depan alat termografi. Kemudian petugas akan merekam pola panas payudara. Bila terdapat warna merah (tanda suhu tinggi tak normal), maka terdapat aktivitas sel tumor. (Laili Damayanti, Hasto)

Sumber : Kompas.com

Brokoli untuk Kesehatan Payudara

Brokoli untuk Kesehatan Payudara

Pengobatan Alternatif Tasik. Peneliti di John Hopkins University di Baltimore, AS, menemukan penyedia anti kanker yang baru. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa tunas brokoli yang masih muda memiliki zat antikanker yang disebut sulforaphane glucosinolate (SGS). Ini sangat berguna untuk mencegah kanker pada payudara dan usus besar kita.

Zat SGS yang dikandung brokoli muda ini 50 kali lebih kuat ketimbang yang dikandung brokoli yang sudah matang. Konsumsi SGS seperti yang terkandung dalam brokoli ini cukup penting mengingat kanker adalah penyakit yang tumbuh pelahan. Jika pun terdiagnosa, biasanya sudah dalam tahap yang cukup berbahaya.

Brokoli memang telah sering disebut-sebut sebagai salah satu sayuran yang mampu mencegah dan mengatasi kanker payudara. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai penelitian mengenai manfaat brokoli yang dilakukan para ilmuwan.

Senyawa kimia yang ditemukan pada sayuran ini mentargetkan sel-sel yang menjadi makanan bagi pertumbuhan tumor. Kandungan sulforaphane yang tinggi pada brokoli mampu membunuh sel-sel induk kanker ini, dan mencegah perkembangan atau penyebaran penyakitnya.

Para peneliti dari University of Michigan telah berhasil menyelesaikan uji laboratorium terhadap tikus dan kultur-kultur sel. Penulis studi ini, Profesor Duxin Sun, mengatakan, "Sebelumnya telah sering dipelajari bagaimana pengaruh sulforaphane pada kanker, namun studi ini menunjukkan bahwa manfaatnya adalah dalam menghambat sel-sel induk kanker payudara."

Setiap tahun, di Inggris ditemukan sekitar 46.000 kasus kanker payudara, dengan kasus kematian sebanyak 12.000. Perawatan kemoterapi belakangan ini tidak bekerja melawan sel-sel induk kanker, yang menyebabkan penyakit ini bisa timbul kembali dan menyebar ke area lain. Menyingkirkan sel-sel induk kanker diyakini sangat penting untuk mengontrol perkembangan tumor.

Karena percobaan laboratorium ini tidak diujikan pada pasien kanker payudara, para peneliti hanya menyarankan agar kita tidak menambahkan suplemen sulforaphane dalam pola makan kita. Hal ini dimaksudkan sebagai antisipasi untuk mencegah atau mengatasi kanker.

Saat ini mereka juga sedang mengembangkan metode mereka sendiri untuk mengekstrak dan melindungi bahan kimia tersebut, dan akan melanjutkan percobaan klinis untuk menguji prosesnya. Pengobatan Alternatif Tasik.

Editor : din Sumber : Marie Claire . Sumber Kompas.com

Kamis, 21 Oktober 2010

Ini Kisahku Melawan Jeratan Kanker Payudara

Ini Kisahku Melawan Jeratan Kanker Payudara

Pengobatan Alternatif Tasik. Kanker payudara (KP) merupakan salah satu pembunuh perempuan terkejam. Ia datang diam-diam, menggerogoti tubuh, menyakiti, kemudian membunuh. Bukan hal yang mudah untuk menghadapi kanker. Inilah cerita Enny Hardjanto, seorang pengusaha, dosen, dan survivor KP yang sempat divonis berada di stadium 4.

Saya terdeteksi KP sekitar tahun 2005, begitu tahu kabar ini, saya tidak mau ke dokter. Itu kesalahan saya. Saya merasa takut. Benar-benar takut. Saya sudah banyak mendengar cerita mengenai proses penyembuhan kanker yang menimbulkan banyak masalah, mulai dari kemoterapi atau biopsi, mereka bilang, nanti kankernya akan makin menyebar. Semua mitos itu memengaruhi saya. Sehingga pada tahun 2005 itu, saya ndak berani ke dokter. Padahal, dari dokter yang memberitahu (dokter umum), semua gejala sudah mengindikasikan apa yang saya idap itu adalah KP.

Masih diselimuti rasa takut untuk menempuh jalur medis, saya pun pergi ke pengobatan-pengobatan alternatif. Semua saya datangi. Mulai dari ujung Sumatera Utara sampai ke Irian, semua saya coba. Di Jakarta lebih banyak lagi saya datangi. Ada yang lewat kambing, dibuanglah, inilah, itulah. Uang yang keluar pun jutaan, bukan satu-dua juta, tetapi puluhan juta, hanya untuk alternatif. Bayangkan saja, biaya untuk tiket penerbangan, penginapan, dan ini-itunya, kan tidak sedikit. Setelah 6-7 bulan berusaha pengobatan alternatif, bukannya berkurang, malah makin menyebar. Kanker payudaranya sudah mulai terasa sakit, karena kankernya ternyata sudah merasuk ke dalam. Bentuk payudara saya pun sudah mulai tak keruan.

Tak lama, teman saya mengajak terapi China. Saya ikutin selama 2 bulan. Dokternya bilang, saya harus pergi ke China. Saya tidak berani, karena saya tidak bisa bahasa China, kalau ada apa-apa saya tidak mengerti, lalu saya berhenti. Teman saya sudah dikemoterapi oleh dokter itu, sudah kelar. Lalu teman saya itu bilang, "Udah, kita ke medis saja, ya." Saya pun menyerah, saya pergi ke ahli medis di Jakarta. Dokter itu bilang, "Waduh, kamu ini sudah stadium lanjut. Enggak ada yang berani operasi. Harus dikemoterapi dulu." Saya pun hitung-hitung. Ternyata biayanya mahal luar biasa. Karena kemoterapi yang harus saya jalani tipe yang sangat kuat.

Saya menyerah, saya saat itu sudah pensiun, tetapi kadang masih mengajar. Lalu, teman-teman saya yang juga terjerat KP pun berkumpul. Kita pun sharing banyak sekali.
Tiba-tiba ada yang mengajak pengobatan ke Malaka. Menurutnya, lebih murah dibanding biaya perawatan di Jakarta. Saya pikir, kan keluar negeri, pastilah lebih mahal karena penerbangan, penginapan, dan lainnya. Eh, ternyata enggak, karena ada penerbangan promo ke Malaysia yang murah. Saya bersama suami, pergi ke sana bersama dua teman.

Di sana, kami ketemu dengan salah seorang dokter yang sama. Dokter di sana bilang kepada salah satu teman saya yang sudah dikemoterapi di Indonesia, "Mengapa kamu dikemoterapi? Kamu tidak menderita kanker. Kamu cuma punya tumor." Padahal bentuknya besar sekali, sebesar bola voli. Menurut dokternya, kalau dioperasi saja, sudah bisa kelar. Teman saya yang satu lagi, diperiksa, ternyata baru stadium 2, tinggal dioperasi dan kemoterapi, selesai. Lalu, begitu sampai di saya, dokternya hanya bisa diam.

Pasti Ada Jalan
Tiba-tiba, si dokter bilang, "Ini yang membuat saya semangat. Kita satu tim. Kamu, saya, dan Tuhan. Saya tidak bisa menyembuhkan kamu. Saya bisa berusaha, tetapi kamu pun harus berusaha untuk mau sembuh. Kalau enggak, tak bisa. Kamu bisa?" Yang menjawab malah suami saya, "Ya, kita harus bisa! Harus, harus, harus." Lalu saya tanya berapa biayanya, suami saya bilang lagi, "Nanti kita cari. Pasti ada jalan."
Soalnya ini satu-satunya dokter yang bisa bilang, bahwa kita ini satu tim dan dia mau berusaha. Teman-teman saya pun dioperasi dan kemoterapi. Begitu giliran saya, dokter bilang, "Kamu nanti jangan kaget, ya. Kamu akan dikemoterapi besok sekitar jam 9 pagi. Kemoterapinya enggak sakit, masuk dari sini, nanti keluar di sini. Tidur saja, tenang-tenang. Tetapi, nanti akibat kemoterapinya akan terasa tidak nyaman.

Sore, sekitar jam 4, setelah dikemoterapi, saat akan buang air kecil, akan ada warna kemerahan. Itu artinya kemoterapi sedang bekerja. Di situ, kamu tidak bisa kontrol badan kamu. Kadang terasa panas, kadang menggigil. Kamu tidak bisa menguasai diri. Sudah, kamu terima saja, biarkan saja. Semangati terus karena ini proses. Ini proses yang cukup lama. Ini hari pertama. Hari kedua akan terasa badan tidak enak. Lalu di hari ketiga, kamu akan merasa mual dan muntah. Mungkin juga buang air besar. Ini adalah gejala-gejalanya. Nanti, setelah 2-3 minggu, kuku kamu akan menghitam. Kamu bisa, kan?" Suami saya yang jawab, "Bisa, Dok!"

Saya minta sama dokternya supaya saya menjalani ini semua di rumah saja. Dokter bilang, setelah kemoterapi, saya harus langsung pulang. Sekitar jam 9 pagi saya dikemoterapi, lalu jam 11 saya sudah dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Sekitar jam 4 sore, badan saya mulai tidak enak. Saat buang air kecil, benar saja, airnya merah sekali. Lalu tak lama kemudian, temperatur tubuh saya berubah tidak keruan. Di malam hari, saya tidak bisa tidur. Itu hal yang saya paling tidak tahan dari seluruh proses ini. Saya sebenarnya orang yang mudah sekali tidur. Kadang, saya bisa tidur sambil berdiri, kok. Ini, saya tidak bisa tidur sama sekali. Ini bikin saya frustasi. Saya gelisah terus-terusan karena badan tidak enak. Saya sampai minta tolong sama Tuhan untuk membiarkan saya tidur barang 5 menit saja. Akhirnya bisa, tapi cuma sebentar, bangun lagi.

Dua hari kemudian, ibu saya datang. Ia datang dan memeluk saya, tapi saya tidak kuat terima pelukannya. Badan saya sakit bukan main. Ibu saya menangis melihat saya. Karena melihat begitu, saya marah kepada adik saya, "Sudah, kamu bawa ibu pulang, saya tidak bisa melihat ibu sedih. Kalau saya lihat orang lain sedih, saya lebih sedih." Akhirnya ibu dan teman-teman saya cuma lewat telepon dan sms.

Saya Berubah
Aslinya, saya orang yang penggembira. Melihat saya sedih, jadi terasa bukan saya. Hari ke-17, saya merasa aneh. Begitu saya bangun, saya melihat ke bantal saya. Lalu saya melihat sebagian dari rambut yang tadinya ada di kepala saya sudah tergeletak di bantal. Saya berkaca, saya ingin menangis. Botak sana, botak sini. Lalu saya telepon dokter yang di Malaka. Saya tanya, "Dok, mengapa begini cepat?" Lalu ia cuma menjawab, "Aduh, saya lupa bilang sama kamu, dampak pada orang-orang itu berbeda. Saya kira tidak akan terjadi di bulan pertama. Ternyata di kamu lebih cepat." Saya tanya lagi, "Ini akan tumbuh lagi, enggak?" Ia menjawab, "Saya enggak bisa jawab. Mintalah kepada Tuhan." Langsung saya telepon penata rambut saya untuk ke rumah.
Begitu dia lihat saya, dia menangis, "Haduh, ini kenapa begini?" Saya minta cukur sampai habis, dan ia mencukur sambil menangis. Saya cuma bilang, "Nanti, kalau tumbuh lagi, saya minta datang ke rumah, ya." Tetapi saya enggak minta ia datang lagi berbulan-bulan.

Yang lebih menyedihkan lagi, biasanya saya kuat pergi sendiri ke kamar mandi. Padahal kamar mandi saya dekat, jadi kalau saya mau muntah, gampang, tinggal jalan. Minggu kedua kemoterapi, saya sudah tidak kuat jalan ke kamar mandi. Akhirnya saya tinggal di kamar mandi. Di sana, aktivitas saya antara buang air besar atau muntah. Padahal sudah dikasih obat anti muntah, tak ada pengaruhnya. Kembali lagi dokternya bilang, efek pengobatan berbeda tiap orang.

Akhirnya saya cuma bisa berdzikir, berdzikir, dan pasrah. Untungnya, pembantu saya baik dan pengertian. Setiap kali saya muntah, ia bikinkan jus. Jusnya bermacam-macam. Ada apel, pir, anggur, dan dicampur Pocari Sweat. Apa saja masuk, asal saya mau. Karena saya tidak bisa makan. Mencium bau makanan saja saya sudah tidak kuat. Hanya mencium makanan saja saya sudah muntah, padahal belum melihat makanannya. Terus-terusan saya diberi jus begitu kelar muntah oleh pembantu saya. Saya sangat berterima kasih sekali sama dia.

Kemoterapi pertama lewat, saya harus kembali lagi. Setelah dicek lagi, ternyata metastase di paru-paru saya sudah berhenti. Dokter saya berusaha mempertahankan dan dia berpendapat harus dikemoterapi lagi. Saya tanya, "Dok, semua sama lagi? Berulang lagi?" Dengan semangat, ia menjawab, "Ya, sama. Semuanya kembali seperti yang pertama." Kemoterapi saya yang kedua pun terjadi, semua sakit tadi berulang lagi. Kulit saya sudah berkeriput semua, jadi berwarna abu-abu. Tangan saya menghitam. Ya, saya nikmati. Periksa lagi, mengecil lagi kankernya. Lalu kemoterapi ketiga, masih saya coba nikmati.

Dokter Berani Operasi
Begitu menjelang kemoterapi keempat, dokternya baru mau mulai berani beroperasi. Biasanya, kalau operasi seperti ini cuma berlangsung 1,5 jam. Tetapi operasi saya ini berjalan sampai 4,5 jam. Ternyata menurut dokternya, kanker itu sudah ada yang mulai menggerogoti tulang, jadi harus dikerik. Karena itu pun, sakitnya luar biasa, jangan ditanya, bahkan akhirnya saya diberi morfin selama seminggu. Tetapi dokter di sana itu, empati sama orang, tetapi tidak boleh manja. Jadi, besoknya setelah operasi, saya harus memaksa diri untuk mengangkat tangan saya. Padahal, kelenjar getah bening di bagian atas lengan kiri saya baru saja diangkat. Itu semua diambil, dan saya dipaksa mengangkat tangan saya, paksa terus, paksa lagi. Tetap dengan suntikan morfin selama seminggu, lalu seminggu kemudian saya tetap disuntik morfin untuk mengurangi morfin yang pertama. Dua minggu saya di sana, saya mulai tidak betah di rumah sakit, saya minta pulang. Dokter pun mengizinkan saya pulang.

Hampir Menyerah
Baru seminggu saya di rumah, dia telepon lagi, dia minta saya kembali. Saya diminta untuk kemoterapi lagi. Padahal saya masih lemas, saya belum pulih. Dia paksa saya untuk kembali kemoterapi, karena kalau berhenti sebentar, akan tumbuh lagi. Ya, sudah, saya kembali. Kondisi saya sangat parah. Saya sudah tidak bisa bangun, kan baru operasi, lalu kemoterapi lagi. Saya sempat bilang sama Tuhan untuk mengambil saja nyawa saya. Saya merasa tidak berguna. Tetapi hal itu tidak lama. Saya tersadar, saya minta maaf, karena saya ingat, saya sudah dipandu, sudah dibantu, dioperasi berhasil, dikemoterapi berhasil. Lalu apa hak saya meminta ia mengambil nyawa saya? Di sana saya merasa ditemani, merasa dipeluk, lalu saya kembali semangat. Saya jalani saja lagi, meski berat.

Kemoterapi kelima, pun lewat. Saya pun merasa lebih bersemangat. Saya tanya sama teman-teman saya, apa masih mungkin saya mengajar lagi, sejam saja. Saya ingin tahu, apakah saya masih berguna atau tidak. Mereka mengizinkan. Saya mengajar dalam keadaan kepala gundul. Saya percaya diri saja. Saya tidak mungkin pakai wig, kan? Kadang pakai topi olahraga, kadang saya buka. Tentu mereka bertanya-tanya, mengapa begini, lalu saya kasih tahu bahwa ini hasil pekerjaan KP. Tetapi di sana, mereka pun memberikan semangat. Sejam, saya tahan. Setelah itu, keluar keringat dingin, basah kuyup. Tetapi teman-teman memberi semangat.

Setelah kemoterapi ke-6, semua berjalan lebih lancar. Dalam perjalanan pulang usai kemoterapi ke-6, saat saya sedang duduk-duduk di bandara, saya didekati seseorang. Dia bertanya, "Kamu sakit ya?" Saya jawab, "Ya, saya terkena KP, saya habis radiasi, dan saya dalam perjalanan kembali ke Jakarta." Ternyata dia adalah seorang dokter gizi. Dia bilang, "Saya tidak bisa temani kamu, tetapi saya melihat kamu seperti sedang sakit. Tolong, ya, begitu kamu sampai ke Jakarta, kamu makan suplemen. Kamu terlihat kekurangan asupan. Kamu perlu makan suplemen. Kulit kamu terlihat abu-abu dan kuku hitam. Kamu coba, ya." Sesampai di Jakarta, saya coba cari suplemen yang ia sarankan.

Tiga minggu kemudian, saya menjalani proses radioterapi setiap hari, proses ini berjalan sebanyak 25 kali, sehari sekali. Tak lama, sih, hanya 10 menit. Tetapi prosesnya itu sangat tidak nyaman. Banyak sekali aturannya. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Benar-benar tidak boleh ngapa-ngapain saat radioterapi. Mungkin, karena kekuatan saya pribadi, suplemen, dan nasihat untuk terus minum air kelapa, akhirnya saya kuat untuk radioterapi. Padahal, teman-teman lain yang juga diradioterapi merasa mual-mual dan muntah.

Baru Perjalanan Pertama
Kemudian, dokter bertemu saya lagi, lalu dia bilang, "Itu baru perjalanan pertama. Perjalanannya, lima tahun ke depan, kamu harus lihat lagi. Ingat, obat ini ada dampak ke tulang, ia bisa mengeroposkan tulang. Kamu harus hati-hati. Minum susu, makan keju, apa saja untuk memperkuat tulang kamu. Makanlah apa saja, asal jangan terlalu banyak satu sisi, yang penting seimbang. Karena kalau kamu bingung dengan makanan dan banyak pantangan, maka kamu akan stres. Stres pun akan bikin kankernya kembali lagi." Lalu saya tanya, "Jadi, ini kankernya enggak akan hilang, Dok?" Dia jawab, "Kanker tidak akan pernah hilang. Dia akan selalu ada di tubuhmu. Kalau tidak hati-hati, dia akan tumbuh lagi. Jadi, jaga terus."

Mulai dari situ, saya lalu berusaha untuk tetap seimbang. Makanan, asupan buah-buahan dan sayur-sayuran saya usahakan untuk mencukupi. Tetapi saya juga suka steak. Kan, kata dokter saya tidak boleh stres. Ya, saya coba imbangi. Alhamdulilah, sekarang sudah 4 tahun, dan saya masih bisa berbagi cerita saya. Saat ini saya bergabung dengan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta. Kami punya misi, tahun 2020 nanti, di Jakarta tidak ada lagi penderita kanker payudara stadium lanjut. Lebih baik mengetahui sejak dini untuk diatasi secara medis agar tuntas dan tidak menunda-nunda atau coba alternatif ke sana-ke mari. Pengobatan Alternatif Tasik.

Editor: Nadia Felicia, Sumber : Kompas.com